SIFAT SERAT KAPAS
Serat kapas telah dikenal sejak tahun 2000-5000 S.M di negara India, China dan Peru dan kemudian berkembang ke Eropa, Mesir dan Spanyol. Pada awalnya, kapas merupakan tumbuhan semak di daerah tropis. Setelah digunakan sebagai komoditas industri, kapas di tanam di perkebunan di daerah yang memiliki banyak sinar matahari dengan curah hujan rendah dan lembab. Kebutuhan airnya disiasati dengan membangun sistem pengairan yang baik.
Berbentuk piramida dengan tinggi 1-2 meter, pohon kapas memiliki bunga dan biji. Serat kapas akan keluar dari bagian biji dan tumbuh panjang membentuk dinding serat yang tebal sampai buahnya membuka.
Bentuk seratnya tunggal memanjang, datar, berongga dan berstruktur seperti pita yang terpilin / melintir. Serat kapas yang baik tergantung pada kedewasaan dan kehalusan serat, kekuatan, kerataan panjang dan sifat gesekan benangnya. Kapas adalah serat alami yang paling banyak di gunakan untuk bahan pakaian.
Sifat kimia kapas cenderung sama dengan sifat kimia selulosa yang tahan dalam kondisi penyimpanan, pengolahan dan pemakaian normal. Proses oksidasi dan asam dapat mempengaruhi kekuatan kapas, sedangkan alkali yang kuat dapat menyebabkan penggelembungan besar pada kapas.
Secara umum serat kapas memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Sifat-sifat di atas mengakibatkan bahan yang terbuat dari serat kapas bersifat dingin dan lembut serta mudah menyerap keringat. Tetapi bahan ini juga mudah rusak apabila terkena jamur, lumut, ngengat dan serangga lain, rentan kerutan dan tidak baik terpapar sinar matahari terlalu lama. Selain digunakan dalam pakaian tenun dan rajutan, bahan ini biasanya juga digunakan sebagai campuran dengan serat lain, seperti poliseter, spandex dan rayon.