Ciri-ciri Kain Sutera yang Dicinta Hampir Semua Wanita
Wanita mana yang tidak tergiur manakala melihat kain sutera? Teksturnya yang lembut dan tampak berkelas, pastinya menjadi faktor pemicu para perempuan menggemari kain sutera. Tahukah Anda, bagaimana asal usul kain sutera itu?
Kain sutera terdiri dari susunan serat-serat yang terbentuk dari ulat yang berubah menjadi kepompong.
Jadi, untuk bisa menghasilkan kain sutera yang lembut, mulus dan berkilau itu, kita butuh ulat lava murbei yang diternak oleh serikultur alias peternak ulat.
Kalau membayangkan kata “ulat”, jadi rada geli geli gimana gitu yah.
Jika kita amati dengan seksama, ada kilau yang muncul pada kain sutera. Ini berasal dari struktur serat kain, jadi bentuknya mirip prisma segitiga, sehingga bisa membiaskan cahaya dari berbagai sudut.
Kain sutera sudah ditemukan sejak abad 27 sebelum maseha, yaitu tahun 2687 – 2597 SM. Waktu itu, periode kekaisaran Huang Ti (Yellow Emperor). Leizu, Sang permaisuri kerajaan kerap memperhatikan kepompong yang ada di pohon mulberry.
Secara tidak sengaja, sang permaisuri menjatuhkan kepompong di cangkir the miliknya. Ketika akan mengambil kepompong itu, sesuatu terjadi. Ternyata, si kepompong berubah menjadi helaian benang yang halus dan Panjang. Lalu, sang permaisuri memerintahkan agar kepompong dibuat menjadi kain! Waaaah, unik juga ya cerita awal penemuan kain sutera ini.
Kita semua paham, pada akhirnya Cina dikenal sebagai penghasil terbesar dan pusat perdagangan kain sutera.
Proses pembuatan kain sutra
Benang sutera diambil dari larva yang belum menetas. Benang ulat sutera memiliki ketebalan sebesar 10 nanometer dan panjangnya bisa sekitar 30-40% dari panjang aslinya.
Sekedar informasi untuk kita, bahwa benang sutera punya kepadatan lebih rendah daripada benang yang dipakai untuk membuat kain nilon, katun dan wol. Ciri-ciri kain sutera lainnya adalah mampu menyerap kelembaban sekitar sepertiga dari berat kain tanpa basah.
Ada dua cara untuk membuat kain sutera. Yaitu dengan ATM (Alat Tenun Mesin) dan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).
Membuat kain dengan cara ATM hasilnya lebih halus jika dibandingkan ATBM. Pasalnya, benang sutera ditenun menggunakan mesin dengan ketelitian maksimal.
Bagaimana hasil kain sutera bila ditenun dengan ATBM? Permukaannya masih terasa lembut. Namun terasa agak kasar, tebal dan mudah kusut.
Meskipun pembuatan kain sutera dengan ATM hasilnya lebih halus, ternyata harga kain dengan ATBM lebih mahal lho! Yap, karena kain dibuat secara tradisional, memerlukan usaha yang lebih besar, plus punya citarasa seni yang tinggi.
Jenis-jenis kain sutera
Sebagai penggemar kain sutera, ada baiknya kita memahami tentang jenis-jenis kain sutera. Karena kain ini identik sebagai bahan baku untuk menghasilkan pakaian yang berkelas. Teksturnya halus dan berkilau, sehingga menghasilkan look yang bagus apabila dibuat sebagai pakaian.
Berdasarkan lokasi produksinya, kita bisa membagi kain sutera menjadi tiga jenis. Apa saja?
Kain sutera import
Sutera import, yaitu jenis kain sutera yang ditenun dengan menggunakan mesin. Sudah tentu menghasilkan permukaan kain yang rapi dan halus
Contohnya sutera super T54, sutera super T56, Organdi, Abote, sutera kaca kotak, sutera salur (kombinasi anyaman sutera super dengan organik), sutera krepe, sutera kembang (anyaman didesain dengan struktur doby).
Kain sutera lokal
Sementara Kain Sutera Lokal adalah kain sutera buatan dalam negeri yang dihasilkan dengan cara manual. Yaitu dengan ditenun menggunakan alat tenun bukan manusia (ATBM). Contohnya kain sutera polos, sutera granita (anyaman yang didesain dengan struktur doby) dan sutera salur.
Kain sutera liar
Kain Sutera Liar, adalah kain sutera yang dihasilkan dari ulat yang dibudidayakan secara liar. Serat yang dihasilkan oleh ular yang memakan daun mahoni disebut attacus, berwarna cokelat secara alami. Sedangkan jenis serat yang dihasilkan dari ulat yang makan daun kedondong disebut criccula, berwarna kuning keemasan.
Demikian sekilas mengenai ciri-ciri kain sutera. Semoga bisa menambah khazanah pengetahuan kita.(*)